Tips Manajemen Ide dalam Menulis

Halo teman-teman penulis, apa kabarnya? Semoga selalu baik ya. Oh ya, kali ini saya akan berbagi tips manajemen ide dalam menulis. Tulisan ini saya dapat saat mendengarkan Live IG dari Mbak Widyanti Yuliandari, ketua IIDN yang juga penulis buku non fiksi dan Mbak Kinan, penulis novel best seller, pada hari Senin yang lalu.

Pentingnya Ide Bagi Penulis
manajemen IDE

Ide menjadi sebuah langkah awal bagi seorang penulis untuk memulai pekerjaannya. Ide adalah sebuah berkah bagi penulis. Makanya ide menjadi hal yang selalu dinantikan oleh setiap penulis. Namun seringkali, ide muncul di saat-saat yang kurang memungkinkan. Misalnya, saat kita sedang berada di kamar mandi. Tentu saat tersebut tidak memungkinkan bagi kita untuk menuliskan ide. Seringkali ide tersebut bisa hilang begitu saja.

Nah mbak Kinan membagi tipsnya. Saat ide muncul di kondisi yang tidak tepat, yang bisa kita lakukan adalah memainkan ide tersebut. Caranya, kembangkan ide tersebut. Kembangkan sampai kita selesai melakukan kegiatan yang tidak memungkinkan itu, saat mandi mislanya. Mainkan ide tersebut selama kita mandi. Dengan begitu kita akan tetap mengingat ide tersebut. Saat keluar dari kamar mandi, segera tulis ide tersebut. Aman! Ide terselamatkan!

Membuat Tabungan Ide

IIDN- ide

Begitu berartinya ide, membuat penulis harus benar-benar bisa menangkap ide saat muncul. Tulis semua ide yang muncul, masukkan dalam tabungan ide. Mbak Kinan misalnya, saat ide-ide bermunculan, tulis saja semuanya. Setelah ditulis, yang dilakukan selanjutnya adalah mengkategorikan ide tersebut. Sebagai penulis fiksi, mbak Kinan membagi ide menjadi premis, karakter dan lain sebagainya. Tabungan ide ini akan membantu kita untuk tetap produktif menulis.

Menurut mbak Kinan, sebagai seorang penulis kita harus peka. Memahami situasi yang ada disekitar kita. Kepekaan ini nantinya akan membuat kita lancar menggali ide-ide tulisan. Tidak ada penulis yang blank atau kehabisan ide. Kalau ini terjadi, tandanya riset kita kurang. Maka lakukan riset, baca buku atau nonton film.

Sementara itu, sebagai seorang penulis non fiksi, mbak Wid juga punya kiat tersendiri dalam memanajemen ide menulis. Mbak Wid memiliki satu folder khusus di komputernya. Folder itu diberi nama “kotak ide”. Setiap ide yang muncul, ditulis dalam folder ini.

Biasanya ide yang muncul berupa keyword. Keyword ini akan berkembang jadi outline. Bila ide yang muncul adalah sesuatu yang kita kuasai. Atau yang berkaitan dengan riset yang sudah banyak kita lakukan. Bisa juga yang berkaitan dengan pengalaman pribadi.

Selain membuat tabungan ide, ide juga bisa didapat dengan menciptakan suasana. Misalnya, saat mbak Wid ingin menulis tentang Bali, mbak Wid memutar lagu-lagu gamelan Bali. Ini membuat ide menulis tentang Bali mengalir lancar. Atmosfer Bali bisa tercipta, meskipun kita tidak sedang berada di Bali.

Begitu juga yang dilakukan oleh mbak Kinan. Saat menulis novel CEO, mbak Kinan membaca banyak buku dan menonton banyak film tentang CEO. Ini membantu mengumpulkan banyak ide menulis tentang CEO.

Ide menulis bisa kita dapatkan dari banyak sumber, antara lain :

1. Baca buku

2. Nonton film

3. Wawancara dengan informan

3. Berselancar di internet

Nah begitu banyak cara mendapatkan ide. Pun banyak juga cara mudah untuk memanajemen ide. Jadi tak ada alasan lagi untuk kehabisan ide, bukan? Ibu – ibu sendiri gimana nih caranya agar tak kehabisan ide ? Sharing juga ya.

 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *