halo bunda, Saya mau tanya nih,Apakah anak Bunda memiliki hobi bermain layang – layang sampai kulitnya hitam dan lupa waktu? Apakah Bunda melarang anda Bunda bermain layang – layang seharian?
Tetapi, di balik kesalnya saya dengan hobi baru keenan yang satu ini, ada banyak perubahan secara fisik dan psikologis dari keenan. salah satunya ialah menjadi mandiri dan kuat.
Dia juga menjadi pandai tali temali sederhana karena setiap hari memasang tali kenur dan gelasan sendiri. melihat banyaknya perubahan yang positif dari Keenan saya biarkan dia menjalankan hobinya bermain layang – layang, tapi dengan beberapa syarat agar tidak kebablasan. karena, sama halnya dengan permainan yang lain, bermain layang – layang juga memiliki dampak negatif jika di biarkan.
Manfaat Bermain Layangan ( untuk Fisik dan Kognitif anak )
Bermain layangan bisa saja dimainkan sendirian, tetapi terkadang anak membutuhkan teman untuk melihat arah angin, menerbangkan layangan atau memperbaiki benang yang rusak.
semua itu tentu akan membuat anak mulai memberanikan diri bertanya, meminta pertolongan dan bekerja sama dengan teman yang sudah dia kenal dan bahkan dengan teman yang baru dia kenal. hal tersebut secara tidak langsung mengajarkan anak bagaimana caranya berkomunikasi dengan baik dengan teman.
Kegembiraan yang ditimbulkan dari bermain layang – layang secara tidak langsung membuat anak merasa senang dan bahagia. apalagi ditambah jika si anak berhasil memenangkan adu layang – layang atau mendapat layang – layang putus dari teman yang kalah. kegembiraan yang anak rasakan saat bermain layang – layang tersebut merupakan cara yang baik untuk mengurangi stres. apalagi di masa pandemi dimana anak harus bermain di dalam rumah seharian.
Tetapi, karena ini adalah masa pandemi, sebisa mungkin orangtua mendampingi anak bermain. mengawasi dari jauh agar anak tidak bermain layang – layang keluar dari lapangan.
Untuk bisa bermain layang – layang anak – anak memang membeli layangan, tetapi terkadang anak – anak juga sengaja membuat sendiri layang – layang mereka. mengapa harus bikin sendiri sih? repot amat? yang jual banyak kan banyak, ya memang.
Tetapi kepuasan yang anak – anak dapatkan dengan membuat layang – layang sendiri walau akhirnya kalah dan direbut orang lain merupakan suatu kebanggaan tersendiri.
Disinilah kreativitas anak muncul, mencari cara bagaimana membuat layang – layang yang bagus dan melatih otot tangan dan mata dalam merangkai kerangka layang – layang kemudian menggunting, lem dan memasang tali.
Keenan sendiri bahkan menggambar layang – layang saking senangnya bermain layang – layang. terkadang dia buat sendiri dari kertas HVS dengan kerangka dari sapu lidi.
Bukan untuk diterbangkan, tapi untuk dia pajang di tembok dinding rumah yang sudah penuh dengan coretan tangan dia sendiri. lalu dia tunjukan pada ibunya, ” mah, ini layang – layang aku bikin sendiri lho!” dengan penuh rasa bangga.
Dampak Buruk Bermain Layang-Layang
- Kulit menjadi hitam
- Malas belajar atau lebih suka bermain
- Membuang waktu dan uang
Orangtua memiliki peran sangat penting dalam mengatasi dampak buruk bermain layangan bagi anak – anak. orangtua harus bisa semaximal mungkin membatasi jam bermain layang – layang agar anak – anak tidak sampai lupa waktu, makan dan bahkan belajar.
Kita bisa menggunakan berbagai macam tekhnik komunikasi dengan anak dengan membuat kesepakatan waktu bermain layang- layang dengan anak.
- Keajaiban Anak memiliki Hobi bermain Layang – layang - 26/08/2020
- Untuk para ibu, bertahanlah, kamu hebat! - 26/08/2020