Keajaiban Anak memiliki Hobi bermain Layang – layang

Assalamualaikum,
halo bunda, Saya mau tanya nih,Apakah anak Bunda memiliki hobi bermain layang – layang sampai kulitnya hitam dan lupa waktu? Apakah Bunda melarang anda Bunda bermain layang – layang seharian?

Apakah Bunda kesal dengan banyaknya kertas layang – layang robek serta gelasan dan kenur yang berserakan dimana – mana?
Kalo Iya, Bunda satu nasib dengan saya. sama kesalnya, wkwkwk
Anak saya yang pertama, sejak masa sekolah daring dirumah, hampir setiap hari dia bermain layang – layang. bermain di lapangan dekat rumah yang selalu sepi yang membuat dia dan saya nyaman dia bermain layangan di tengah pandemi ini walau kadang sampai lupa waktu, makan dan pulang! kesal tentu, marah apalagi. belum ditambah selalu minta beli layangan baru setiap dia kalah bermain layangan.

Tetapi, di balik kesalnya saya dengan hobi baru keenan yang satu ini, ada banyak perubahan secara fisik dan psikologis dari keenan. salah satunya ialah menjadi mandiri dan kuat.

Dia juga menjadi pandai tali temali sederhana karena setiap hari memasang tali kenur dan gelasan sendiri. melihat banyaknya perubahan yang positif dari Keenan saya biarkan dia menjalankan hobinya bermain layang – layang, tapi dengan beberapa syarat agar tidak kebablasan. karena, sama halnya dengan permainan yang lain, bermain layang – layang juga memiliki dampak negatif jika di biarkan.

Manfaat Bermain Layangan ( untuk Fisik dan Kognitif anak )

1. Baik untuk Kesehatan Fisik Anak
Berlari menerbangkan layang – layang  akan meningkatkan detak jantung anak, dan merupakan salah satu latihan yang bagus untuk fisik anak.
Bermain layan – layang juga bagus untuk perkembangan kesehatan mata anak. saat anak menatap langit biru mencari arah angin dan memainkan layang – layang , secara tidak langsung melatih  otot dan saraf mata.
2.  Meningkatkan kemampuan Bersosialisasi

Bermain layangan bisa saja dimainkan sendirian, tetapi terkadang anak membutuhkan teman untuk melihat arah angin, menerbangkan layangan atau memperbaiki benang yang rusak.

semua itu tentu akan membuat anak mulai memberanikan diri bertanya, meminta pertolongan dan bekerja sama dengan teman yang sudah dia kenal dan bahkan dengan teman yang baru dia kenal. hal tersebut secara tidak langsung mengajarkan anak bagaimana caranya berkomunikasi dengan baik dengan teman.

3. Meningkatkan Kesehatan Mental Anak

Kegembiraan yang ditimbulkan dari bermain layang – layang secara tidak langsung membuat anak merasa senang dan bahagia. apalagi ditambah jika si anak berhasil memenangkan adu layang – layang atau mendapat layang – layang putus dari teman yang kalah. kegembiraan yang anak rasakan saat bermain layang – layang tersebut merupakan cara yang baik untuk mengurangi stres. apalagi di masa pandemi dimana anak harus bermain di dalam rumah seharian.

Tetapi, karena ini adalah masa pandemi, sebisa mungkin orangtua mendampingi anak bermain. mengawasi dari jauh agar anak tidak bermain layang – layang keluar dari lapangan.

Selain itu, bermain layang – layang juga dapat meningkatkan kepercayaan diri anak. Ketika anak mampu dan berhasil menerbangkan layangan mereka lalu  mengalahkan  teman nya, kepercayaan diri anak akan timbul , ini adalah salah satu faktor yang menimbulkan perasaan baik  yang  akan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
4. Meningkatkan Kreativitas Anak

Untuk bisa bermain layang – layang anak – anak memang membeli layangan, tetapi terkadang anak – anak juga sengaja membuat sendiri layang – layang mereka. mengapa harus bikin sendiri sih? repot amat? yang jual banyak kan banyak, ya memang.

Tetapi kepuasan yang anak – anak dapatkan dengan membuat layang – layang sendiri walau akhirnya kalah dan direbut orang lain merupakan suatu kebanggaan tersendiri.

Disinilah kreativitas anak muncul, mencari cara bagaimana membuat layang – layang yang bagus dan melatih otot tangan dan mata dalam merangkai kerangka layang – layang kemudian menggunting, lem dan memasang tali.

Keenan sendiri bahkan menggambar layang – layang saking senangnya bermain layang – layang. terkadang dia buat sendiri dari kertas HVS dengan kerangka dari sapu lidi.

Bukan untuk diterbangkan, tapi untuk dia pajang di tembok dinding rumah yang sudah penuh dengan coretan tangan dia sendiri. lalu dia tunjukan pada ibunya, ” mah, ini layang – layang aku bikin sendiri lho!” dengan penuh rasa bangga.

5. Mempererat Hubungan Ayah – Anak
Keenan, pertama kali menerbangkan layang – layang meminta pertolongan ayahnya. Mau tidak mau sang ayah tentu mewujudkan keinginannya. bermain layang – layang tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar, selama waktu bermain inilah ayah dan anak membentuk komunikasi tersendiri yang pada akhirnya akan mempererat hubungan ayah dan anak atau Bounding.

Dampak Buruk Bermain Layang-Layang

Selain  point positife di atas, bermain layang – layang juga memiliki dampak buruk bagi anak, diantaranya :
  1. Kulit menjadi hitam
  2. Malas belajar atau lebih suka bermain
  3. Membuang waktu dan uang

Orangtua memiliki peran sangat penting dalam mengatasi dampak buruk bermain layangan bagi anak – anak. orangtua harus bisa semaximal mungkin membatasi jam bermain layang – layang agar anak – anak tidak sampai lupa waktu, makan dan bahkan belajar.

Kita bisa menggunakan berbagai macam tekhnik komunikasi dengan anak dengan membuat kesepakatan waktu bermain layang- layang dengan anak.

Saya sendiri membatasi anak saya bermain layang – layang mulai dari setelah jam makan siang hingga waktu solat Ashar tiba. hal ini saya lakukan karena seringnya anak saya kebablasan dan lupa waktu. terkadang dia menolak dan tantrum dengan aturan yang saya buat, tapi lama kelamaan dia menerima dan terbiasa.
Bermain layang – layang itu memang kegiatan yang menyenangkan, jangankan anak – anak, orang dewasa juga senang memainkannya. apakah termasuk saya? ah tidak. saya sih, jadi sponsor saja dan melihat bahagia anak saya tersenyum lebar sambil tertawa riang  bermain layang – layang dengan bahagianya.
sumber referensi :
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *