Jalan baru hasil agutusan di masa pandemi.

Oleh: Lia L. Solihat.

Tidak terasa, bulan agustus telah tiba. Bulan dimana kita warga negara Indonesia bersuka cita merayakan hari kemerdekaan. Tahun ini tujuh puluh lima tahun sudah negara kita mengecap manisnya kebebasan.

Puji syukur kepada sang Maha pencipta yang telah menganugerahkan kepada bangsa kita, kemerdekaan dari tangan penjajahan.

Doa tulus kita panjatkan, sebagai ungkapan terimakasih yang tak terhingga untuk seluruh leluhur kita, para pejuang yang telah gugur mengorbankan jiwanya demi mengapai cita cita besar ini.

Kini kita dapat menikmatinya atas hasil kerja keras mereka. Semoga mereka ditempatkan di dalam surga terbaikNya, aamiin. Pada tahun tahun sebelumnya, seperti sudah menjadi tradisi diseluruh penjuru negeri, banyak dilakukan kegiatan khas tujuh belasan ini.

Hampir setiap RT, RW, Desa, kelurahan, kecamatan bahkan instansi pun memiliki acara spesial demi memeriahkannya. Mulai dari upacara bendera, panggung hiburan, karnaval, hingga beraneka macam perlombaan  yang sangat menarik.

Mungkin tujuan dari semua kegiatan itu adalah untuk melanjutkan cita cita para pahlawan yaitu agar kita bangsa Indonesia senantiasa bersatu padu, selamanya. Seperti yang tertuang dalam semboyan "bersatu kita teguh bercerai kita runtu". Rakyat Indonesia harus tetap utuh bersama sama apapun yang terjadi.

Melalui kegiatan kegiatan tujuh belasan selama ini lah, diharapkan menjadi simbol kebersamaan dan kekeluargaan. Tapi ada yang berbeda dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun ini. Saat ini kita semua dalam keadaan berduka dan masih harus berusaha untuk melindungi diri dari musibah yang sedang menimpa dunia.

Makanya kegiatan kegiatan tersebut hampir di semua tempat di tiadakan. Ya.. sudah hampir satu tahun musibah Corona Virus ini belum berakhir. Masih banyak korban yang berjatuhan. Oleh karena itu pemerintah menghimbau agar kita terus waspada dan terus mematuhi protokol kesehatan.

Ada yang menarik, bagi warga Desa Ancol Mekar Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung. Untuk merayakan HUT RI ke- 75. Mereka punya cara lain yang lebih bermanfaat.

Dengan memanfaatkan bantuan dana desa tahap dua dari pemerintah pusat. Mereka bergotong royong melakukan pengecoran jalan desa. Jalan sepanjang satu setengah kilometer ini, yang sebelumnya merupakan sawah dan tanah PERHUTANI menuju ke kebun warga, karena sangat berlumpur dan licin sekarang mereka sedang mengupayakan agar menjadi mulus dan aman untuk digunakan. Sehingga dapat mempermudah akses jalan warga menuju ke kebun mereka.

Penuh semangat bapak bapak dan para pemuda desa bergotong royong melakukan tugasnya masing masing sesuai arahan pimpinan proyek pengecoran jalan ini. Namun tentunya  tetap dengan mengikuti protokol Covid.

Mereka membagi warga menjadi beberapa kelompok, agar tidak terlalu berkerumun saat pengerjaan. Dimana setiap kelompok akan bertugas bergantian setiap harinya, sesuai jadwal. Mereka melakukannya tanpa pamrih, pahlawan pahlawan kemerdekaan dimasa kini.

Masa pandemi tidak menyurutkan langkah untuk membangun desanya demi kenyamanan semua orang dan masa depan anak cucu kelak. Lelah peluh bercucuran seperti menjadi kebanggaan karena telah ikut berpartisipasi membangun desanya. Perayaan kemerdekaan yang luar biasa, tidak akan pernah mereka lupakan.

Dengan jalan desa yang mulus dan nyaman untuk digunakan menjadi prasasti yang dapat mereka kenang sepanjang masa. Dirgahayu Republik Indonesia ke-75. Membangun diri, membangun negeri, tidak perlu terhalang pandemi Bandung, Agustus 2020

Narasumber : Bapak Babas Bastaman Ketua BPD Ancol Mekar Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *