Tips Sukses Mengikuti Antologi IIDN

Buat anda yang suka menulis, belum afdhol rasanya kalau belum mencoba ikut menulis buku antologi. Menulis tulisan untuk buku antologi ibarat latihan awal menuju prestasi lebih besar lagi yakni menulis buku solo. Sekarang banyak komunitas menulis yang mengadakan audisi menulis buku antologi salah satunya komunitas kita ini, komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis.

Layaknya perlombaan, agar kita bisa lolos audisi menulis antologi maka kita perlu strategi. Dalam tulisan ini akan dibocorkan tips sukses mengikuti antologi ala komunitas ibu-ibu doyan nulis.

Yuk simak tips-tipsnya berikut ini.

 

Pra Penulisan

Sebelum  mengikuti audisi antologi atau lomba pertama yang perlu diperhatikan adalah syarat dan ketentuan. Mohon pelajari hal itu dengan saksama. Kesalahan memahami syarat dan ketentuan akan menyulitkan proses eksekusi naskah selanjutnya

Proses pra penulisan selanjutnya adalah mengawal naskah. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk mengawal naskah? Hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:

1.  Menentukan Tema
2. Menemukan Ide
3. Membuat draft kasar
4. Melakukan riset tulisan
5. Membuat outline/kerangka tulisan

Tahap Penulisan

Setelah tahap pra penulisan dilakukan dengan baik maka masuklah pada tahap penulisan. Anda akan lebih mudah menulis ketika sudah membuat kerangka tulisannya. Ibarat berjalan maka Anda tidak akan kesasar menuju tujuan. Berikut ini tips yang bisa Anda lakukan agar proses penulisan berjalan lancar.

1. Buatlah target menulis harian.
2. Luangkan waktu untuk menulis minimal 30 menit sehari.
3. Tulislah sesuai outline.

Pasca Penulisan

Draft tulisan yang anda buat masih perlu dipercantik dengan dibaca ulang dan dilakukan penyuntingan. Lakukan hal berikut agar tulisan anda semakin enak untuk dibaca.

1. Swaedit

Lakukan swaedit atau penyuntingan sendiri menurut PUEBI dan KBBI. Suntinglah juga konten dan logika bahasa.

2. Lengkapi Persyaratan Naskah

Agar tak terkesan asal menulis saja maka perlu untuk melengkapi persyaratan naskah seperti:

  • Kata pengantar
  • Blurb
  • Testimoni
  • Daftar isi
  • Biodata penulis

Mengirimkan Naskah

Setelah selesai menulis dan naskah telah benar-benar siap, maka tahapan selanjutnya adalah mengirimkan naskah kepada PJ/ petugas yang telah ditunjuk. Pada tahap ini seyogianya perhatikan hal-hal berikut:
1. Jadwal pengiriman naskah, jangan sampai terlambat dari tenggat yang telah ditentukan.
2. Kirimkan melalui saluran yang ditentukan.
Apabila ketentuannya mengirim lewat email maka kirimkan melalui email. Apabila ketentuannya mengirim lewat sosial media maka kirimkan melalui sosial media.
3. Pastikan mengikuti seluruh aturan pengiriman termasuk: Format penamaan file, Subjek email, dsb.
4. Perhatikan etika ber-email.
Dahului dengan salam dan sapaan. Perkenalkan nama, dan maksud Anda, tutup dengan ucapan terimakasih dan salam, sisipkan naskah andaa pada bagian attachment. Jangan pernah men-screenshoot email. Tidak sopan, ya. Karena email adalah komunikasi pribadi.

Pra-Cetak

Pada saat naskah telah diseleksi, dan didapatkan naskah-naskah terpilih, biasanya IIDN akan mengumpulkan penulis dalam sebuah wadah WhatsApp Group (WAG) untuk mempermudah komunikasi. Penting untuk memerhatikan hal berikut:
1. Walau Anda sibuk, sempatkan untuk sesekali menengok, agar bisa memantau jika ada sesuatu yang perlu Anda ketahui dan lakukan.
2. Selalu pegang etika umum ber-WAG seperti (berkomunikasi dengan santun, tidak saling merendahkan, tidak SARA, tidak berjualan/mengiklankan produk di dalam grup)
3. Selalu sempatkan scroll dan baca chat grup. Jika ada yang tidak dimengerti baru bertanya. Jangan baru buka grup langsung bertanya. Kasihan jika misalnya pertanyaan itu sudah berulang-ulang.
4. Mulai periode ini Anda sebenarnya sudah bisa mulai sounding tentang buku baru ini.

Periode Pre Order

Nah, apabila sudah masuk periode pre-order maka hal-hal berikutlah yang perlu Anda lakukan:

1. Aktif mempromosikan buku.
Pada antologi yang lalu, IIDN masih sangat memanjakan penulis antologi. Dampaknya? Ada penulis yang tidak mau beriklan atau mempromosikan bukunya. Maka untuk antologi yang akan datang IIDN akan memberlakukan aturan tegas bahwa setiap penulis yang lolos, wajib membeli minimal 2-3 eksemplar (tergantung tebal bukunya nanti) dan, semua harus menyatakan siap turut mempromosikan buku.
2. Mengapa harus promosi?
Penulis terkenal saja tetap rajin promo, masa kita tidak?  Selain itu, buku adalah buah pikir kita, mengapa harus enggan promosi?
3. Perihal tentang royalti.
Karena penulis antologi itu agak banyak, dan jika dibagi royalti kadang terasa kurang terasa nominalnya, maka kami mengambil kebijakan buku antologi IIDN tanpa royalti. Benefit diberikan secara langsung pada penulis dalam bentuk diskon pembelian yang cukup besar (lebih besar dari penerbit biasanya). Harapan kami, dengan cara ini, justru memberikan kesempatan kepada penulis yang giat berpromosi dan menjual bukunya untuk memperoleh hasil lebih besar pula.

Nah itulah tips sukses mengikuti antologi IIDN. Beberapa tema buku antologi IIDN akan diluncurkan. Siapkan karyamu dan abadikan tulisanmu di buku antologi IIDN. Selamat menulis!http://https://pixabay.com/photos/writing-write-person-paperwork-828911/

 

 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *