Indahnya Persahabatan

Indahnya Persahabatan

Siti Adiningrum

Sahabat ada ketika engkau membutuhkannya. Meskipun tak di sampingmu, dia ada di sana memeluk dalam doa. Memberi semangat lewat media apapun yang bisa ditemuinya, agar engkau tahu dia selalu ada untukmu.

(Siti Adiningrum)

 

Saat ini bersama sahabat hanyalah sebuah angan untukku. Masa pandemik memisahkan diriku dengan sahabat-sahabat tercinta. Kalau dulu kami bisa bertemu, memeluk dan cipika-cipiki, kini kami hanya bisa saling melihat dari kejauhan. Bertemu pun hanya ber-say hello dan dadah-dadah tanpa berani mendekat.

Dulu aku hanya punya beberapa sahabat. Namun, setelah aku menjadi ibu rumah tangga dan pindah ke lingkungan yang sekarang, sahabatku bertambah banyak.

Aku pindah tahun 2010. Kemudian kuikuti pengajian di masjid yang tidak begitu jauh dari rumah. Di sanalah aku mengenal banyak sahabat. Kami sering bertemu ketika mengantar anak-anak mengaji Cabe Rawit[i] di sore hari. Di samping itu seminggu empat kali kami pun mengaji bersama, kalau pas bisa hadir. Kadang lebih kalau ada kegiatan ekstra.

Kebersamaan kami terasa begitu indah. Kami selalu rukun, kompak dan bekerja sama dengan baik setiap ada acara di masjid. Kami selalu musyawarah sebelum melakukan kegiatan bersama.

Kadang-kadang beberapa di antara kami pergi mendatangi sebuah acara bersama. Seperti ketika kami menghadiri seminar dokter Aisah Dahlan di Ibis Hotel, Caman, Bekasi. Juga di masjid Al-Falah dekat pasar Baru, Bekasi.

Kegiatan berkesan lainnya adalah saat hari raya Idul Adha. Karena di acara ini terlihat sekali betapa rukun, kompak dan kerja sama yang baik terjadi di antara kami.

Pada hari itu, pagi-pagi sekali ibu-ibu sudah sibuk menyiapkan sarapan. Bukan hanya untuk sekeluarga, tetapi memasak lebih untuk orang lain juga. Kami membawa nasi, sayur dan lauk  ke masjid. Di sana semua masakan dikumpulkan untuk disantap bersama setelah sholat Ied.

Setelah semua sarapan dan mencuci piring masing-masing, kami pun mengeluarkan perlengkapan “perang”. Biasanya berupa pisau, talenan dan asahan pisau yang kami bawa dari rumah. Kompor, panci dan perlengkapan lain sudah tersedia sebagai inventaris masjid.

Bapak-bapak menyembelih hewan kurban, menguliti dan memotong-motongnya. Ibu-ibu menyiapkan camilan dan minuman. Biasanya berupa buah, gorengan dan teh hangat. Tak ketinggalan aqua gelas.

Tak lama kemudian, datanglah daging kambing dan sapi yang telah dipotong besar-besar oleh bapak-bapak. Daging pertama ini untuk makan siang.

Kami pun sibuk memasak sambil bercanda ria. Lelah pun tak kami pedulikan, karena semua bekerja dengan lillah. Walau kadang ada sedikit gesekan dan benturan, malah menjadi bumbu yang mempererat persahabatan kami.

Usai memasak dan makan siang bersama, mulailah pendistribusian daging kurban kepada orang-orang yang berhak menerima. Ini bagian bapak-bapak. Ibu-ibunya pulang ke rumah masing-masing. Siap-siap bikin sate dan memijat bapak-bapak yang kelelahan saat mereka pulang nanti.

Aku jadi tersenyum mengingat saat-saat itu. Apalagi bila melihat foto-fotonya. Betapa semua tertawa dan bahagia.

Aku tidak tahu, bagaimana acara Idul Adha tahun ini. Karena adanya pandemik, semua kegiatan di masjid ditiadakan. Bahkan salat Jumat pun dikerjakan di rumah masing-masing. Apatah mungkin, acara di hari raya Idul Adha bisa dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya?

Entahlah.

Semoga saja pandemik Covid-19 ini segera berlalu. Semoga semua segera normal kembali tanpa ada “new” di depannya. Aku ingin bisa berkumpul dan memeluk sahabat-sahabatku lagi.

Bekasi, 9 Juli 2020

 

 

[i] Nama pengajian yang diikuti anak-anak kami.

Bagikan:

11 Komentar

  1. ???? aamiin. sehat2 selalu bu Siti Adiningrum.

  2. Alhamdulillahirobbilalaamin,sangat sangat bersyukur kepada Alloh,dalam hidup yang sekali ini Alloh pertemukan dengan dirimu,mudah-mudah tidak hanya didunia,tapi juga dijannah firdaus kita dipertemukan kembali,doa,salam,peluk,cium untuk mu selalu sahabatku,tidak ada kata-kata yang dapat mewakili untuk menggambarkan arti dirimu untukku,alhamdulillah jaza killahu khoiroh Ibu Siti Adiningrum untuk segalanya,mudah-mudahan Alloh segera mengangkat cobaan covid-19 ini,sehingga Alloh berikan kita kesempatan untuk berjumpa,tertawa,berbincang seperti dulu lagi…Aamiin YRA

  3. Marwah Adam

    Alhamdulilah sangt bersyukur bngt bu,bisa ketmu dengan ibu,yang selalu memeluk dan merangkul saya,,aljzkk bu sehat selalu ya bu????

  4. Marwah adam Adam

    Aamiin aamiin aamiin,semoga pandemi ini segera berakir ya bu,kangan pelukan hangat itu,sehat truz ya bu????

Tinggalkan Balasan ke Siti Adiningrum Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *