Saya mematung sejenak saking terpesona dengan cerita teh Indari, betapa kuat keinginannya menjadi penulis diimbangi dengan tekad dan kerja keras hingga mengantarkan Teh Indari Mastuti yang akrab dipanggil Teh Iin meniti kesuksesan dalam bisnis, juga aktivitasnya sebagai motivator para perempuan.
Indscript dan Teh Indari Mastuti, Perjalanan Menuju 13 Tahun
Memulai menulis dari buku diary berlanjut ke mesin tik lalu beralih ke warnet, sempat bekerja di beberapa tempat tak membuat teh Iin lantas melupakan mimpinya. Sedari remaja telah rajin menulis dan mengirimkan karyanya ke media cetak dan berhasil dimuat menjadi cerita tersendiri bagi saya, teh Iin kala itu sudah menapaki jalan menuju cita – citanya, membuat saya takjub sekali.
Maka tanggal 10 Februari 2020 lalu, menjadi hari yang sudah saya tunggu dari minggu – minggu sebelumnya. Saya bersama teman-teman blogger IIDN berkesempatan mengenal Indscript lebih dekat lagi, meliput bagaimana konsep small house high income benar bisa dijalankan. Dan benar saja, 2 jam di Indscript ini tak terasa dan menyisakan saya bersama teman – teman semua yang begitu kenyang dengan motivasi dan inspirasi dari Teteh.
Bermula dari Teteh sendiri kemudian berkembang menjadi agensi naskah yang menaungi banyak penulis dan menerima banyak sekali pesanan. Tahun – tahun yang dilalui semakin membuat teh Iin semakin mengerti mengenai bisnis, sembari terus berkarya dan mengembangkan bisnis, dalam perjalanannya Teh Iin terus memotivasi perempuan di sekitarnya untuk berdaya dan berkarya.
Saya ingat pertama kali mengenal beliau adalah tahun 2015 lalu, Teh Iin adalah sosok yang tak pernah lelah memberikan inovasi dan motivasi kepada saya, jadi orang yang selalu menyemangati saat saya mulai melempem. Jadi orang yang yakin bahwa saya bisa di saat diri saya sendiri merasa kerdil, begitulah Teh Iin.
Beliau memiliki gagasan – gagasan untuk membuat grup Facebook menularkan semangat dan ilmunya. Trial dan error hingga akhirnya paham betul bagaimana menciptakan suasana grup yang menyenangkan. Setidaknya saya mengikuti 3 grup yang dibuat oleh teh Iin, anggotanya jangan ditanya berapa banyak. Karena jumlahnya anyak banget hingga puluhan ribu yang tergabung dalam IIDN, IIDB, dan Emak Pintar.
Menulis dan Bisnis
” Penulis harus bisa bisnis, pebisnis harus bisa menulis “ hal ini sering Teteh katakan dalam berbagai kesempatan. Memang betul, sedemikian pentingnya menguasai kedua hal berikut. Penulis yang bisa berbisnis dalam konteks memasarkan karyanya tentu akan lebih dikenal dan menciptakan “pasar” nya sendiri. Begitupun dengan pebisnis yang bisa menulis, akan mampu meramu formula pemasaran dengan berbagai cara.
Pemikiran Teh Iin ini didasari dengan pengalamannya yang hebat dalam menemukan dan menciptakan pasarnya sendiri, terbukti kini bisnis Indscript telah merambah ke banyak bidang lain seperti fashion yaitu Indblack, food dengan brand Kunikita dan yang menarik lagi adalah training dengan nama Indscript Businesswoman University.
Saya pernah menulis tentang Teh Iin juga di Indonesiana.id dan mengantarkan saya menjadi pemenang dan mendapatkan hadiah berupa smartphone.
Baca di sini : https://www.indonesiana.id/read/62431/indari-mastuti-wanita-sejuta-inovasi
Saat di Indscript kemarin, saya dan teman – teman di sana sempat diajak berkeliling melihat kantor teh Iin. Suasananya homey dan nyaman sekali, Teh Iin sengaja tak pernah memisahkan kantor dan rumah, hal tersebut menjadi ciri khas Indscript dan telah berhasil menginspirasi banyak perempuan dan pelaku bisnis lainnya, bahkan Indscript ini dijadikan tempat untuk studi banding dari negara lain, wah hebat !
Kembali soal kantor Teh Iin, kabar gembiranya kini Indscript telah memiliki mesin cetak sendiri sehingga bisa memproduksi buku sendiri dan mampu mendorong lebih banyak perempuan untuk percaya diri menulis, dikatakan kita harus menulis setidaknya satu buku dalam seumur hidup sebagai jejak dan kenangan yang akan diwariskan dari generasi ke generasi. Ini sejalan dengan aktivitas Sekolah Perempuan yang didirikan Teh Iin untuk menelurkan banyak penulis buku.
Indscript, 100 Persen Perempuan
Saya sempat bertanya, pernahkah kepikiran untuk empowering man juga hehe, jadi ga gendering. Dan teteh langsung jawab TIDAK, alasannya karena membina perempuan pun sudah merupakan tanggung jawab yang besar serta membutuhkan komitmen besar.
Saya setuju dan memang jadi bagian dari grup – grup yang didirikan Teh Iin memberikan banyak manfaat, seperti saya katakan tadi saya mengikuti IIDB, IIDN bahkan menjadi bagian dari divisi blognya, saya ikutan pula Emak Pintar Bandung yang punya program kopdar sebulan sekali. Sepertinya ikutan Sekolah Perempuan akan menjadi langkah saya selanjutnya mengejar passion di bidang menulis.
Kedatangan kami di Indscript ditutup dengan makan bersama, tebak apa menunya? Baso, yeaay khas banget cewek ya kan dan siapa yang bisa menolak makan baso. Suasana juga makin cair dan akrab, sebelum pulang tak lupa kami foto bersama.
Menuju 13 tahun Indscript tak pernah berhenti bergerak berinovasi, semoga semakin jaya. Terima kasih padamu Teh yang telah memberikan banyak sekali kesempatan dan inspirasi pada saya. Harus sering main kesini nih biar bisa ketularan sukses dan pantang menyerah kaya Teteh.
Dan ya terima kasih IIDN atas kesempatannya, saya bisa bertemu dan mengobrol dengan Teteh lagi.