Kisah Sahabat Jauh di Mata Dekat Di Hati

Sahabat adalah seseorang yang terbaik di hati, selalu ada setiap saat, dalam suka dan duka” Sebetulnya ada beberapa sahabat yang saya punyai, dari sekolah dasar sampai kuliah. Bahkan sampai sekarang kami masih berhubungan.
Entah mengapa, sahabat saya yang satu ini begitu melekat di hati? Desi namanya. Mungkin karena dari kelas satu sekolah menengah atas. Selalu bersama-sama. Walau pisah kelas, tapi setiap istirahat selalu makan bersama. Kadang di kantin atau membawa bekal, makan di kelas. Saat di sekolah sampai pulang sekolah. Saya selalu main ke rumahnya. Awalnya karena belajar bersama. Tapi semakin lama semakin sering. Kadang satu atau dua hari dalam satu minggu. Kadang saya yang main ke rumahnya atau Dia ke rumah saya. Atau ke rumah teman lain yang dekat dengan sekolah.
Dia anak tunggal, pulang sekolah selalu kesepian. Tidak ada teman mengobrol saat di rumah. Saat bermain ke rumahnya, zaman laser disc. Ada tempat penyewaan laser disc. Karena, saat itu membeli laser disc sangat mahal. Kami menyewa beberapa film. Menonton, sebelumnya membeli makanan di toserba atau beli buah-buahan untuk rujak. Setelah itu makan mie ayam, kadang bakso yang lewat depan rumahnya. Ibunya kadang menyediakan kami makan, seperti ayam goreng sayur dan lainnya.
Sahabat selalu ada, saling setia, mendukung satu sama lain, tidak ada tujuan apapun selain ketulusan. Saling support, saat ayah saya rahimullah operasi. Ia membantu mencatatkan materi pelajaran ekstrakulikuler komputer. Meminta izin pada guru. Saat itu, masih window, menggunakan disket. Begitupun, saat ibunya meninggal, ada perasaan menyesal tidak bisa mendampingi. Baru sempat ke rumahnya untuk mengucapkan bela sungkawa dan memberi kekuatan, setelah beberapa hari. Saat itu saya ada kuliah. Pada saat ayah saya rahimullah meninggal, Ia datang. Karena baru lulus sekolah menengah atas. Sampai akhirnya, Ia sudah mempunyai satu orang putri. Terakhir Saya ke rumahnya saat Ia hamil putri pertamanya. Bersama seorang teman lainnya, kami naik angkot. Lalu, jalan sedikit ke rumahnya.
Persahabatan bukan hanya sekedar pertemanan. Tapi, silahturahmi juga mengajak kebaikan. Akhirnya kami sama-sama berhijab, sama-sama bergabung dalam grup whatsapp kajian. Saling mengucapkan saat hari raya Idul fitri, Idul Adha. Berbagi pengetahuan, saling berkabar, memberitahu kalau ada teman yang sakit atau meninggal dunia. Atau kalau ada reuni.  Tidak hanya saat suka, tapi saat ada masalah, entah pelajaran dan lainnya. Yang pasti rahasia, tahulah saat remaja. Saat suka sama seseorang atau lainnya. Sering jalan-jalan ke mall, kadang nonton film atau ke tempat permainan yang ada di mall. Bermain roller coaster, game dan lainnya. Semoga silahturahmi tetap terjalin. Kita ketemu lagi di lain waktu.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *