Di setiap pori kulitku tak ada yang terlewati Oleh sentuhan telapak kasihmu Aliran darah yang memberi kehidupan Menyatu  dengan nafasmu kurun sembilan bulan Ketika si jabang bayi hanya bisa menangisBaca Selengkapnya

Karya: Munkhayati   Sepotong senyum yang tak lagi bersentuh Sesaat mencekat nafas lunglaikan setiap sendi Bergemuruh ke lorong hati yang pernah kau isi Hingga menerawang kenangan yang kian menepi MalamBaca Selengkapnya

<span;>barangkali tiada manusia yang sempurna <span;>termasuk ibu baja <span;>marah-marah, ngomel, dan berkeluh kesah <span;>terkadang jika pundak sudah tak mampu menahan susah <span;>sang mulut mengambil alih seluruh isi kepala <span;>tapi siapaBaca Selengkapnya

Kibaran bendera Merah Putih Bagaikan lautan nyala api Dayu irama Indonesia Raya Terdengar hingga ke pelosok Nusantara   Hari ini Indonesiaku merdeka Hari ini Indonesiaku bahagia Lepas dari kungkungan penjajahBaca Selengkapnya

Mengingatimu.. Menguakkan rindu Menabur harap, asa, dambaku Untuk selalu bertemu Sahabat, Betapa banyak kisah kita berserak Kuhimpun dalam aksara penuh isyarat Engkaulah guru di tiap episode hidupku Walau kadang berseteruBaca Selengkapnya

Oleh: Riskaninda Maharani Untuk: Ayunda Fuatuttaqwiyah El-Adiba.         Sahabat, kaukah itu? Menebar bilih rindu dalam peraduan. Menyekat jarak tak bertuan. Laksana kita satu dalam penantian.   Sahabat,Baca Selengkapnya

Kala itu, aku termenung sendiri Di tengah keramaian kepala-kepala Bersuara, bising, ingar, membiaskan bahagiaku   Kakiku melangkah, meski sepi sendiri Hawa asing merasuki, aku dimana   Mereka mendekat, aku tercekatBaca Selengkapnya

puisi perjalanan

Sudah separuh perjalanan ini kulalui, Telah banyak yang ku rasakan, Telah banyak yang ku lihat.   Padang rumput yang terhampar hijau, Gurun gersang yang menyengat, Gunung, bukit, jurang, lembah.  Baca Selengkapnya