Meraih Kebahagiaan Hidup dengan Semeleh

Meraih Kebahagiaan Hidup dengan Semeleh

Semeleh, dalam KBBI bermakna penuh penyerahan. Kata ini merupakan berasal dari bahasa Jawa. Sebagian besar masyarakat Jawa sudah terbiasa dengan kata semeleh, yang atinya memasrahkan semua kepada Allah.

Namun, sebagian besar orang masih menganggap bahwa Semeleh itu pasrah saja. Tanpa usaha, padahal, Semeleh itu tidak hanya pasrah dan menyerah. Namun, terus berusaha. Ada kata aktif dalam semeleh. Bukan pasif menerima dan tanpa usaha apa-apa.

Buku Semeleh hadir untuk mendefinisikan ulang semeleh dengan makna yang sebenarnya. Semeleh dalam arti berserah dengan ketentuan Tuhan, artinya tidak meninggalkan porsi sebagai manusia untuk berupaya karena seperti itulah Tuhan menitahkan. (v, Semeleh).

Spesifikasi Buku Semeleh

  • Judul : Semeleh The Journey of Self Love, Gratitude and Acceptance
  • Penulis : Artha Julie Nava, Intan Maria Lie, Widyanti Yuliandari, Fuatuttaqwiyah El-adiba, dkk.
  • Kategori : Mental Health
  • Penerbit : Wonderland Publisher
  • Cetakan : Pertama, November 2021
  • ISBN : 978-623-5760-02-5
  • Tebal buku : xviii + 338 halaman
  • Ukuran : 14 x 20 cm

Proses Penulisan Buku Semeleh

Buku ini merupakan hasil kelas Semeleh yang telah diadakan oleh Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) pada tahun 2021. Kelas yang diampu oleh 3 mentor sekaligus, yakni Artha Julie Nava (Certified Branding Strategist and Analyst), Intan Maria Lie (Psikolog) dan Widyanti Yuliandari (Ketua Komunitas IIDN).

Buku tersebut juga sudah di-launching pada tanggal 29 November 2021. Saya termasuk salah satu penulis yang ada dalam buku tersebut. Proses penulisan buku ini juga didampingi para mentor dan dikurasi oleh tim Divisi Buku IIDN. Jadi, hasilnya bukan kaleng-kaleng.

Kelebihan Buku Semeleh

Buku ini terdiri dari 3 bab, yakni Self-Love, Gatitude, dan Acceptance and Hope Therapy. Masing-masing bab diawali dengan pengantar dari para mentor yang mengampu materi tersebut. Kemudian baru ada tulisan dari peserta terpilih sesuai dengan tema yang dibahas. Karena berdasarkan dari kisah nyata, pembaca sekaligus dapat merasakan apa yang dialami oleh penulis.

Banyak manfaat yang didapatkan oleh pembaca ketika membaca dan review buku IIDN ini. Terutama ketika membaca tentang konsep self-love. Konsep ini jelas berbeda dengan pemahaman sebelumnya yang menganggapnya egois. Padahal, self-love ini adalah memberi ruang untuk diri sendiri untuk berdaya.

Terutama bagi kaum perempuan yang selama ini lebih banyak berkorban untuk keluarga.
Jadi, kapan terakhir kali Anda (pembaca perempuan) membahagiakan diri sendiri? Kalau masih bingung seperti apa dan bagaimana melakukannya, wajib baca buku ini.

Selain itu, dalam bab Gratitude, pembaca diajak untuk mensyukuri anugerah Tuhan. Mulai dari hal-hal yang kecil hingga hal besar. Salah satunya mensyukuri anggota tubuh. Tenang, bagi yang bingung melakukannya, buku ini dilengkapi dengan jurnal syukur. Jurnal ini berguna sebagai latihan diri sendiri yang bisa diisi setiap hari.

Bab tiga, Acceptance dan Hope Therapy membahas tentang penerimaan diri akan segala hal yang telah terjadi dan harapan masa depan yang ingin diraih. Menerima ini tentu tidak mudah. Tenang saja, buku ini dilengkapi dengan caranya. Asal berlatih terus menerus pasti bisa. Selain itu, kisah yang ditulis oleh para penulis di bab 3 ini bisa dijadikan pelajaran.

Buku ini ditutup dengan profil para mentor dan penulis yang tergabung dalam buku Semeleh.

Meraih Kebahagian Melalui Semeleh

Hidup bahagia adalah dambaan setiap insan. Kisah masa lalu terkadang menajdi sandungan untuk bahagia. Self-love, gratitude, acceptance and hope therapy adalah bagian dari meraih bahagia. Sudahkah kita melakukan ketiganya secara proporsional? Ataukah masih bergulat dengan rasa bersalah terus menerus? Apa pun kondisi pembaca. Mari meraih bahagia dengan ikhtiar membaca buku Semeleh.

Buku ini masih bisa didapatkan di Instagram IIDN @ibuibudoyannulis. Silakan menghubungi admin di sana. Mari raih bahagia bersama buku Semeleh. Harga bukunya sangat terjangkau.

***

Review ini ditulis oleh Fuatuttaqwiyah El-adiba

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *